Kamis, 21 November 2013

Datang untuk pergi

Dia datang...
Datang dari pelarian.
Dia datang...
Datang padamu yang memang sudah menunggu.
Dia datang...
Datang lalu pergi. Pergi meninggalkanmu setelah membawamu terbang ke awan-awan beriak. Meninggalkanmu sendiri kebingungan diantara awan-awan kenangan.
Lalu hitungan tahun tak mampu menahan kedatangannya kembali padamu.
Dia datang..
Kembali..
Kau bahagia..
Merasa seolah-olah kau satu-satunya..
Membawamu kembali kepada awan-awan yang perlahan telah kau tinggalkan.
Kepada awan-awan yang tanpa kau sadari tak akan pernah bisa kau genggam.
Aku ingin tertawa melihatmu.
Melihat garis kehidupanmu.
Entah ini namanya takdir atau nasib atau apa, tapi akhirnya dia kembali meninggalkanmu bukan ?
Dia pergi. Lagi.
Dan kau sekarang benar-benar tersesat diantara awan-awan semu itu.
Sungguh aku ingin tertawa.
Tertawa iba untukmu..
Dia datang. Lalu pergi.
Dia datang lagi. Lalu pergi lagi.
Sudahkah kau menyadarinya ?
Dia datang, tapi untuk pergi...
*Dikatakan otak kepada hati*
Bengkulu, di Oktober yang basah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar