Kamis, 07 November 2013

#bookreview Dongeng Patah Hati

Ditulis dalam kenangan; detak-detik berdetak berat.
Jarum patah itu seolah-olah tak berputar, ikut diam bersamaku. Lalu, setetak bunyi mendenting. Aku keluar. Daun-daun menarik kita. Kuharap ilalang tak mendesit dan luka tak menjadi alasan. Biarlah aku berjalan mengubah garis jadi lengkungan, mengubah hina menjadi cinta seharusnya kita berada.
Dongeng Patah Hati menarik perhatian saya ketika sedang berjalan-jalan di toko buku karena desain covernya yang cantik ala-ala vintage. Judul adalah alasan kedua saya mengambil buku ini dari rak tempatnya bertengger manis menanti seseorang untuk membacanya. Dan sinopsis di cover belakang adalah alasan ketiga. Tatanan kata pada sampul belakang memberikan gambaran seperti apa kualitas buku ini untuk tema cinta khususnya patah hati. Disusun dalam gaya tutur yang apik, buku yang berisi 14 cerita pendek karya 10 pemenang sayembara menulis 'Proyek 14' dan 4 penulis pilihan penerbit, GagasMedia. Isinya tidak se-mellow judulnya. Walau benar kesemuanya berpusat pada cerita seputar patah hati. Apa yang akan kamu dapat? Tentunya hiburan dari permainan kata dan alur menakjubkan dari para penulis serta pesan moral bahwa patah hati bukanlah akhir dari hidup. You will get such bunch of strenght to make you realize that life must go on and an other important point: how to love...
Cocok untuk mereka yang memang butuh 'pelajaran' seputar cinta ataupun untuk mereka yang pernah atau sedang patah hati, diam-diam mencintai atau pernah diselingkuhi...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar